Kamis, 16 April 2015

Perceraian dapat Tingkatkan Serangan Jantung

Perceraian dapat Tingkatkan Serangan Jantung



Siapa sih yang ingin mengalami patah hati dan perceraian? Tak ada. Bagi banyak orang patah hati akan menyebabkan rasa sakit, sedih, dan menghilangkan semangat yang ada dalam diri kita. Namun ternyata patah hati juga bisa memberikan efek lebih buruk yaitu serangan jantung.

Orang yang putus cinta atau perceraian lebih mungkin untuk mengalami serangan jantung daripada rekan-rekan mereka yang tetap menjalin hubungan. Penelitian AS menunjukkan sebuah analisis dari 15.827 orang menunjukkan bahwa perempuan yang terkena dampak terburuk. Penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, berpendapat bahwa stres kronis, terkait dengan perceraian dan putus, memiliki dampak jangka panjang pada tubuh.

Selama penelitian, antara tahun 1992 dan 2010, sekitar satu dari tiga orang bercerai setidaknya sekali. Perempuan yang bercerai beresiko 24% untuk mengalami serangan jantung dalam studi daripada wanita yang terus menjalin hubungan. Angka tersebut akan meningkat menjadi 77% bagi mereka yang memiliki banyak perceraian.

Pada pria, ada 10% resiko untuk satu perceraian dan 30% peningkatan setelah beberapa perceraian.
Salah satu peneliti Prof Linda George mengatakan: "Risiko ini sebanding dengan tekanan darah tinggi atau jika Anda memiliki diabetes, jadi di atas sana, itu sangat besar."

Ketika datang untuk menikah kembali, risiko itu hanya sedikit berkurang untuk perempuan, sementara laki-laki bangkit kembali. Perceraian dan putus cinta menyebabkan tekanan psikologis yang berdampak pada tubuh kita. Tekanan psikologis adalah tegangan konstan pada sistem kekebalan tubuh, kadar hormon peradangan dan stres meningkat. Fungsi kekebalan menjadi buruk dan jika terus menerus selama bertahun-tahun itu berakibat fatal.

0 komentar:

Posting Komentar