Senin, 23 November 2015

Hati-Hati! Ada Bakteri Salmonella dalam Telur

Hati-Hati! Ada Bakteri Salmonella dalam Telur



Telur adalah makanan yang hampir di gemari oleh semua orang. Selain penyajiannya cepat, rasa telur juga gurih dan enak. Telur juga makanan yang mengandung protein tinggi. Namun, tidak jarang ada orang yang alergi dengan telur. Selain alergi ternyata telur juga bisa mengandung bakteri jika tidak disimpan dan diolah dengan benar.

Sarapan favorit ini telah dikaitkan dengan setidaknya 138 wabah sejak tahun 1998, dan yang paling sering adalah disebabkan oleh bakteri Salmonella. Bakteri dapat mengintai di dalam telur, sehingga memasak yang tepat adalah kunci untuk membunuhnya. Hindari makan setiap produk yang mengandung telur mentah, termasuk adonan kue atau telur setengah matang.

"Ada sekitar satu penyakit untuk setiap tiga sampai empat ribu makanan yang disajikan," kata Craig Hedberg, PhD, dari University of Minnesota School of Public Health di Minneapolis. Namun, "Makanan mentah seperti telur mungkin memiliki kontaminasi dan harus ditangani dengan baik."

Meskipun telur terlihat cukup polos, bisa saja terjangkit bakteri bawaan makanan berbahaya yang disebut Salmonella. Ini bakteri ini yang menyebabkan penarikan telur nasional yang sedang berlangsung di Wright County Egg, salah satu peternakan telur terbesar di amerika. Tapi bagaimana bakteri Salmonella masuk ke sana?

Bakteri, Salmonella enteritidis adalah bakteri penyebab utama gangguan pada organ pencernaan. Bakteri ini dapat menyerang telur dalam beberapa cara. Salah satu cara adalah dengan kontaminasi kulit telur dengan kotoran. Bakteri hadir di dalam usus dan tinja manusia yang terinfeksi, termasuk ayam, dan dapat dikirimkan ke telur ketika ayam mengerami telur mereka. Pembersihan harus kerap dilakukan untuk mengurangi wabah bakteri ini.

Namun, wabah salmonellosis (infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella) masih terjadi karena Salmonella juga diam-diam menginfeksi ovarium ayam yang tampak sehat, mencemari telur dalam ayam sebelum cangkang belum dibentuk, menurut FSIS. Untuk mengekang bentuk kontaminasi industri telur harus teratur menguji ayam untuk mendeteksi adanya bakteri ovarium atau tidak.

Biasanya, orang dengan keracunan salmonella akan terserang demam, kram perut dan diare sekitar 12 sampai 72 jam setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi. Penyakit biasanya berlangsung 4-7 hari, dan kebanyakan orang tidak perlu antibiotik untuk pulih.

Namun, orang tua, bayi, dan orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh mungkin yang paling rentan untuk menjadi sakit parah akibat salmonellosis. Pada pasien ini, infeksi dapat menyebar dari usus ke aliran darah, dan kemudian ke bagian lain dari tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kematian kecuali orang itu segera diobati dengan antibiotik, menurut CDC.

Telur paling aman bila disimpan di kulkas dan dimasak dengan matang, lalu segera dikonsumsi setelah dimasak. Menjaga telur tetap dingin akan mencegah bakteri Salmonella hadir dalam telur, sehingga telur harus ditempatkan di tempat yang dingin sampai mereka dimasak atau sebaiknya di taruh kulkas. Telur yang telah dimasak sebaiknya dikonsumsi segera dan jangan di biarkan selama lebih dari 2 jam.

3 komentar:

  1. bener tuh, adekku badannya gatal-gatal ruam setelah makan 3 butir telur setengah matang

    BalasHapus
  2. benar, sarapan belum kerasa sarapan kalau egk ada telur mata sapi

    BalasHapus